Seorang wanita tua melangkah keluar dari pasar sambil menggendong bakul di punggung, salah satu isi bakulnya adalah buah melon yang tinggal setengah.
Tim Laskar Mandiri, yang digagas dan disponsori oleh minuman energi Kuku Bima, menghampiri dan bertanya, “Akan dijual berapa buahnya?”. “2000 rupiah”,jawabnya ringan. “Ndak capek, Nek?”. “Yang penting halal dan tidak mencuri”. Yang penting, apakah kita juga sering menggunakan kata itu? Seolah terdengar pesimis atau hanya-seadanya, tanpa target capaian tinggi. Tapi tidak begitu, setidaknya ada 2 hal positif dari yang-penting tadi. Keteguhan prinsip, dan kepedulian akan kehalalan walaupun sedikit. Bukankah yang barokah itu lebih baik dan
menenangkan?
Gambar diambil dari sini.
winda
September 3, 2009 at 1:14 am
Setuju. Org2 spt ini yg bisa qt tiru smangat juangnya
yunan
September 3, 2009 at 6:02 pm
Jaman masih kuliah pernah iseng sama teman2 lihat aktivitas di Pasar Beringharjo jam 3 pagi. Yang sepuh-sepuh banyak, sudah mulai aktivitas sejak dini hari. Manstab!
winda
September 5, 2009 at 2:01 am
iya, hebat bgt mbah2 di Beringharjo itu. Kadang spt ndak masuk akal, serenta itu masih kuat mengangkat banyak beban. Kasian…